Perbandingan Kurikulum Merdeka dan KTSP

Perbandingan Kurikulum Merdeka dan KTSP

Pendidikan di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan kurikulum guna menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Dua di antara kurikulum yang banyak diperbincangkan adalah Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). neymar88 Kedua kurikulum ini memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda, meskipun keduanya bertujuan untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia. Artikel ini akan membahas perbandingan antara Kurikulum Merdeka dan KTSP dari segi tujuan, pendekatan, fleksibilitas, dan penerapan dalam praktik.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

KTSP diterapkan di Indonesia pada tahun 2006 dan bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada setiap satuan pendidikan (sekolah) dalam menentukan program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi daerah masing-masing. Kurikulum ini lebih mengutamakan pendekatan berbasis standar yang ditetapkan oleh pemerintah, dengan mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan.

Kelebihan dari KTSP adalah fleksibilitasnya dalam hal penentuan bahan ajar dan metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik sekolah dan peserta didik. Namun, salah satu kekurangan utama KTSP adalah ketergantungannya yang tinggi terhadap ujian dan penilaian standar, yang terkadang membuat proses pembelajaran terfokus pada pengajaran untuk ujian, bukan pada pengembangan kompetensi secara menyeluruh.

Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka diperkenalkan pada tahun 2022 sebagai upaya untuk menghadirkan pendidikan yang lebih merdeka dan sesuai dengan perkembangan zaman. Kurikulum ini menekankan pada pembelajaran yang lebih fleksibel dan menyesuaikan dengan kebutuhan serta potensi peserta didik. Salah satu konsep utama dalam Kurikulum Merdeka adalah pendekatan berbasis proyek (Project-Based Learning) dan penguatan kompetensi daripada sekadar fokus pada pencapaian materi pelajaran.

Berbeda dengan KTSP yang lebih terstruktur dan berbasis standar, Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan yang lebih besar bagi guru dan sekolah dalam merancang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Di Kurikulum Merdeka, ada penekanan pada pendekatan tematik dan pembelajaran yang lebih bersifat kontekstual yang melibatkan siswa secara aktif.

Perbandingan Tujuan

Kurikulum KTSP berfokus pada pencapaian standar kompetensi yang ditetapkan oleh pemerintah, dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia secara merata. Tujuan ini dicapai melalui pelaksanaan pendidikan yang standar dan terukur, di mana siswa diharapkan memenuhi kompetensi tertentu berdasarkan ujian dan evaluasi.

Sementara itu, Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada pengembangan potensi diri siswa secara lebih luas. Kurikulum ini bertujuan untuk menciptakan individu yang tidak hanya menguasai kompetensi akademis, tetapi juga mampu berpikir kritis, kreatif, dan memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja serta kehidupan sosial. Oleh karena itu, pendekatannya lebih holistik dan berfokus pada pembelajaran yang berorientasi pada pengalaman nyata.

Perbandingan Pendekatan Pembelajaran

Dalam KTSP, pendekatan pembelajaran cenderung terpusat pada materi pelajaran yang sudah distandarisasi. Siswa diharapkan untuk menyelesaikan materi pelajaran sesuai dengan waktu yang ditentukan, dan evaluasi didasarkan pada ujian tertulis yang menilai seberapa jauh siswa memahami materi tersebut.

Kurikulum Merdeka, di sisi lain, menekankan pada pendekatan pembelajaran yang lebih fleksibel dan berbasis pada kegiatan yang memungkinkan siswa untuk belajar melalui pengalaman. Pembelajaran lebih berbasis pada proyek, kolaborasi, dan penerapan langsung di kehidupan sehari-hari. Siswa diberi kebebasan untuk memilih topik atau bidang yang ingin dipelajari lebih dalam, sesuai dengan minat dan bakat mereka.

Perbandingan Fleksibilitas

KTSP memberikan kebebasan kepada sekolah untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan lokal, namun tetap terikat pada standar nasional yang harus dipenuhi. Meskipun ada fleksibilitas dalam memilih metode dan materi ajar, namun sekolah tetap harus mengikuti kerangka standar yang sudah ditetapkan.

Sebaliknya, Kurikulum Merdeka memberikan tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi. Sekolah dapat merancang pembelajaran yang benar-benar sesuai dengan konteks dan kebutuhan siswa. Ini memungkinkan guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola pembelajaran, serta mengurangi ketergantungan pada ujian dan penilaian yang bersifat standar.

Penerapan dalam Praktik

Dalam praktiknya, KTSP cenderung mengutamakan evaluasi berdasarkan ujian dan tes yang terstandarisasi. Ini menyebabkan guru sering kali terjebak dalam pengajaran berbasis ujian, yang bisa mengurangi ruang bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan non-akademis.

Penerapan Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada pembelajaran berbasis pengalaman dan keterampilan. Dengan proyek, kegiatan praktikum, serta penilaian yang lebih beragam (seperti penilaian portofolio dan observasi), siswa diberikan ruang untuk berkembang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka.

Kesimpulan

Kurikulum Merdeka dan KTSP memiliki tujuan yang berbeda, namun keduanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. KTSP memberikan kerangka yang jelas dengan standar yang terukur, sedangkan Kurikulum Merdeka memberikan lebih banyak kebebasan bagi sekolah dan guru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan siswa. Meskipun keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan, pergeseran ke Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih fleksibel, kreatif, dan relevan dengan perkembangan zaman. Dalam implementasinya, peran guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran yang aktif dan partisipatif akan menjadi kunci keberhasilan kedua kurikulum ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *